Lokasoka.com- Sebagai delegasi startup Indonesia, Lokasoka bertekad untuk memperluas jaringan bisnis di Amerika Serikat (AS) dalam program strategis business matching dan trade forum. Dalam hal ini, Lokasoka bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) untuk mensukseskan tujuan.
Trade forum diselenggarakan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Washington DC. Selain para kontributor, acara ini juga turut dihadiri oleh menteri koperasi dan UKM, Teten Masduki. Dalam forum ini para pebisnis AS diajak untuk berdiskusi dan menjalin kerja sama dalam hubungan bisnis.
Acara dimulai dengan sesi Knowledge Forum. Sesi ini diselenggarakan oleh World Bank, serta dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.
Dalam pembukaan acara, Teten menyampaikan bahwa saat ini banyak inovasi yang sudah dilakukan oleh pebisnis lokal Indonesia, termasuk Lokasoka.
Dalam sesi knowledge forum, Teten berusaha meyakinkan para kontributor untuk mengeksplorasi berbagai kebutuhan produk lokal Indonesia, mulai dari pertanian hingga sustainable product.
Acara ini ditutup dengan sesi WOW Indonesia festival, yang memungkinkan para peserta acara saling berdiskusi dan bekerja sama.
Lokasoka Memperkenalkan Produk Ramah Lingkungan hasil Inovasi IPB University.
Selain fokus pada perluasan hubungan bisnis di Amerika, Lokasoka juga mengenalkan beberapa produk ramah lingkungan hasil inovasi dari IPB University. Beberapa produk tersebut, di antaranya ecoprint, produk perawatan organik, hingga kerajinan dari serat sawit non-woven. Produk-produk yang dibawakan ini cukup menarik perhatian pengunjung yang datang.
Menurut CEO Lokasoka, Laras untuk mengakses pasar global diperlukan beberapa penyesuaian yang tentunya berbeda dengan pasar lokal. Dalam hal ini Lokasoka menjadi mitra strategis dalam membantu produk-produk Indonesia dikenal kancah internasional dan membuka peluang kerja sama yang lebih luas.
Dengan portofolio bisnis yang telah Lokasoka bangun secara konsisten, hal ini dapat membantu ribuan UKM lokal terhubung dengan market di 14 negara.
Lokasoka Menjadi Jembatan Bagi Ekosistem Lokal
Menurut Prof Erika Budiarti Laconi, Kepala Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University, Lokasoka memiliki peran penting dalam menjembatani dan mempersiapkan produk inovasi dari IPB University.
Menurut Prof Erika, Lokasoka merupakan salah satu startup inwall yang memiliki peran penting dalam menjembatani dan mempersiapkan standar produk inovasi IPB University.
Sebagai platform startup, Lokasoka sudah lama menjalin kerja sama dengan Amerika Serikat. Salah satu momen penting dalam kerja sam tersebut terjadi pada saat Lokasoka menerima Gender-Lens Funding dari Australia melalui US Agency for International Development (USAID) dan Athena Global US selama pandemi, yang memperkuat hubungan diplomatik bilateral antara Indonesia dan AS.
Tanpa Lokasoka, buyer dan investor mungkin tidak sepenuhnya tahu tentang potensi pada inovasi ini. Dengan adanya Lokasoka, melalui Science and Techno Park IPB University, produk lokal berhasil menarik berbagai pihak untuk bekerja sama mendukung inovasi-inovasi IPB University.
Forum ini juga turut mengeksplorasi beberapa potensi kemitraan, termasuk ekspansi bisnis dengan asosiasi Asian American dan jaringan diaspora AS. Selain itu, mereka para calon kontributor juga menjajaki peluang kerja sama dalam rantai pasok dan jaringan pendanaan dengan mitra Indo-AS serta eksplorasi brand dan kemitraan pasar dengan agensi di AS, Asia, dan Eropa.
Menurut Irwansyah, Asisten Deputi Ekosistem Bisnis Kemenkop UKM, E-Hub merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam mendukung startup, seperti Lokasoka. Walau dengan satu koneksi, namun dapat memberikan dampak sosial yang signifikan bagi ratusan hingga ribuan mitra UKM.”
Lokasoka mengeksplor beberapa potensi yang dimiliki kemitraan, mulai dari ekspansi bisnis dengan asosiasi Asian American dan jaringan diaspora AS, validasi pasar untuk fashion, makanan sehat, hingga kerajinan ramah lingkungan.
Komitmen Kemenkop UKM dapat memperluas ekosistem bisnis dan menunjukkan bahwa UKM Indonesia memiliki potensi besar di kancah internasional. Tidak ada yang lebih memuaskan bagi pemerintah Indonesia, selain melihat mitra binaan tumbuh dan memberi dampak positif.
Turut hadir juga delegasi Indonesia lainnya, yakni Klasik Beans yang berfokus pada pemberdayaan petani lokal; Timurasa, fashion brand; Restu Pratiwi, Blankenheim serta Rumah Tenun Magelang.